November 28, 2024

LSMI, Mengenai Penggunaan Metode Scrapping dalam Pilkada 2024 Jeneponto


TRPI-Jeneponto, 28 November 2024 – Baru-baru ini, beredar informasi yang menyebutkan bahwa pasangan calon nomor urut 2, PASMI, telah memenangkan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2024 di Kabupaten Jeneponto berdasarkan data yang diambil melalui metode scrapping. Namun, penting untuk menegaskan bahwa data yang diperoleh melalui metode scrapping tidak selalu mencerminkan hasil yang sah dan valid, melainkan hanya berupa gambaran sementara yang dapat dipengaruhi oleh cara pengolahan dan pengambilan data.

Metode scrapping merupakan teknik dalam dunia teknologi informasi yang digunakan untuk mengekstraksi data secara otomatis dari sumber-sumber tertentu di internet, seperti situs web. Meskipun scrapping dapat mengumpulkan data dengan cepat, hasil yang diperoleh tidak dapat dijadikan sebagai hasil akhir yang sah, karena proses ini tergantung pada struktur dan desain situs yang dapat berubah kapan saja, serta algoritma yang digunakan oleh pembuat program.

Sebagai contoh, scrapping dapat mengambil data hasil suara sementara dari situs web yang menampilkan informasi tersebut. Namun, jika struktur halaman tersebut berubah atau data yang ditampilkan belum diperbarui, hasil yang diambil dapat menjadi tidak akurat. Selain itu, scrapping tidak memverifikasi keabsahan data yang diperoleh, yang berarti hasilnya hanya mencerminkan informasi yang belum melalui proses penghitungan suara yang sah dan verifikasi oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU).

Metode ini sangat bergantung pada pemrograman yang dibuat oleh pihak yang menggunakannya. Sebagai contoh, jika situs web yang digunakan untuk scrapping menampilkan data yang belum melalui verifikasi resmi, maka hasil yang ditampilkan juga bisa salah. Data yang ditampilkan melalui scrapping dapat mencerminkan sementara atau data yang tertunda, yang jauh dari hasil akhir yang sah.

Dalam penjelasannya, Arif Widodo, Direktur LSMI, menyatakan bahwa tim IT LSMI juga melakukan teknik yang sama dan menemukan perbedaan dalam data yang diperoleh. “Saat tim IT LSMI melakukan scrapping, kami mendapati adanya perbedaan data yang cukup signifikan, dan kami langsung melakukan akses ke pemilik website tersebut (@razanfawwaz) untuk mendapatkan klarifikasi. Menurut jawaban dari @razanfawwaz, data yang ada pada repositori kami dicatat saat KPU masih menampilkan angka untuk setiap pasangan calon. Namun, sekitar pukul 10.45-11.00 pagi tadi, data angka tersebut sudah dimatikan, sehingga hasil yang kami ambil pada pukul 10.15 menjadi data terakhir yang tersedia,” ujar Arif Widodo.

Arif juga menambahkan bahwa selama pengolahan data menggunakan metode scrapping, banyak log yang diperoleh menunjukkan adanya perbaikan dalam pengambilan dan penyajian data. “Dari data yang kami dapatkan, terlihat adanya beberapa perbaikan dalam tampilan data yang semula bisa diakses, namun sejak sekitar jam 10:45 pagi, akses ke data suara per-paslon sudah dimatikan, yang menyebabkan visualisasi data menjadi terhenti dan mengandalkan data terakhir yang berhasil kami ambil,” ungkap Arif.

Arif menegaskan bahwa hasil ini masih sangat tentatif dan belum dapat dijadikan acuan resmi. “Meskipun kami menggunakan metode yang sama untuk mengakses data, hasil yang kami tampilkan tetap mengandung banyak ketidakpastian dan perlu verifikasi lebih lanjut dari pihak KPU,” tambahnya.

Sumber: LSMI Press Release, .


Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *